Ini bukan soal batu itu mahal, tidak mahal, murah dll, tapi persoalan yang nantinya seolah jeruk makan jeruk, orang indonesia makan orang indonesia, sedangkan orang indonesia untuk makan orang luar negeri pasti tidak mampu, faktanya sampai hari ini kita tidak mampu meng-AKIK-kan (batu umum kita) batu kita ke luar negeri dengan harga fantastis, sama tingginya seperti kita-kita membeli / menjual batu akik ke sesama kita.
Dimana pada pamflet mengenai edukasi / pendidikan pameran di palembang tentang batu, tapi mempropagandakan dengan mengatakan Agate, Idocrase, dll itu adalah batu mulia.
Sejak kapan batu akik atau agate masuk dalam kategori mulia?
Justru ini akan memangsa sesama masyarakat indonesia, dimana mereka akan berangggapan semua akik, semua idocrase, semua kecubung, semua bacan, seolah-olah barang mahal, mereka akan berlomba-lomba mencari, menjual secara mahal, bagi yang membelinya dan sewaktu ingin menjualnya kembali bahkan tidak laku dalam beberapa bulan kemudian.
Kami sudah sering melihat fase-fase ini.
Awalnya murah…seperti batu teratai/sarang tawon/coral, bertebaran disini, lalu ada propaganda, menjadi mahal, masyarakat pedesaan menyerbu ke-kota dengan membawa beratus kilo, berton-ton batu teratai, lalu menjadi murah kembali.
Padahal kecubung /amethyst alami saja yang mempunyai warna ungu yang kuat, kejernihan yang tinggi saja tidak semahal yang dikira. Contoh gambar dibawah ini, kecubung alami dari brazil, sudah jernih, diasah model facet, juga murah…hanya beberapa ratus ribu…
Padahal sungai dareh / idocrase alami saja yang mempunyai warna hijau yang kuat, kejernihan yang tinggi saja tidak semahal yang dikira, contoh 3 pcs idocrase, kami dapatkan dari Rusia, sudah diasah Facet, cukup jernih tanpa perlu disenter-senter dan hanya seharga ratusan ribu rupiah.
Jika ada yang menganggap nama-nama batu pada pamflet selebaran diatas seharga berjuta-juta, silahkan request kepada kami, dengan senang hati kami akan mencarikannya untuk anda.
Karena faktanya barang tersebut pastilah batu yang tidak begitu langka, indah yang cukup atau pas-pas an saja, dan pastinya murah.
Jika ada yang menganggap batu batu mulia yang berwarna dan jernih seperti Ruby, Safir, Zamrud, Berlian, bahkan Alexander/ALexandrite berharga murah, silahkan tawarkan kepada kami, dengan senang hati kami akan membelinya dan menjualnya ke Amerika dan Eropa serta Thailand dan India, karena faktanya barang tersebut pastilah batu mulia yang langka, indah dan mahal.
Jadi, apakah kita hidup di dunia ini sendirian?
Tidak mempunyai teman, tidak mempunyai keluarga?
Bagaimana perasaan kita, jika suatu saat mereka membeli tas dari plastik yang indah…dimana harganya hanya ribuan sampai puluhan ribu. lalu entah karena apa mereka membelinya dengan harga berjuta-juta?
Kita dengan rasa terenyuh karena tahu tas plastik pastilah tidak semahal itu dan dengan mudahnya berkata kenapa tidak membeli tas kulit saja sekalian dari merk terkenal, yang sudah pasti tahan….
Tujuan penulisan ini hanya berbagi, kami yakin di Indonesia yang tercinta ini, pasti memiliki juga deposit batu mulia yang berkualitas internasional, dan jika kita mengetahui apa itu batu mulia, yang murah, yang mahal bahkan berkualitas heirloom (Pusaka), tentulah akan membuat kita sesama pencinta batu mulia tidak tertipu dalam perdagangan batu secara nasional dan internasional.
Jika ada saran dan pertanyaan mengenai batu, kirimkan pertanyaan anda melalui sms ke 0816-384499 atau whatsapp dengan no +62 816 384499.
18/04/2015 at 9:04 PM
Pak Zul, kenapa batu akik menjadi mahal, mungkin saat ini bukan karena itu batu mulia, semi mulia atau bukan batu mulia, tapi saat ini memang karena sedang ‘musimnya’ batu dan permintaan yang cukup banyak dari para penggemar batu dan penggemar baru akan batu, trus trend yang ada pasti akan mempengaruhi peredaran dan harga batu tsb.
Batu mulia tetap menjadi batu yang memang mahal sesuai kualitas. Sedangkan batu2 akik juga menjadi mahal (saat ini), karena ‘musimnya’ tadi (demam batu). Jadi kita ikuti saja trend atau musim batu saat ini, karena fenomena musim batu saat ini sedikit banyak turut menggerakan roda perekonomian Indonesia, khususnya perekonomian rakyat kecil.
Itu aja sih Pak yang bisa saya sampaikan perhal propaganda batu….
Btw, kecubungnya bagus banget ya….!
18/04/2015 at 10:32 PM
Itulah sebabnya yang kami kawatirkan pak…banyak yang nangis darah setelah fase ini lewat…
contoh fase musiman batu teratai…
Karena sudah terlalu banyak dalam sehari-hari kami melihat orang yang kecewa…karena korban musiman spt ini…
Apakah ini roda perekonomian?
BAyangkan…Justru kami tidak mampu membeli batu akik lokal…kecubung lokal, sungai dareh lokal…
Kami justru mampu meng-importnya, dari berbagai belahan dunia, lalu kami mampu menjualnya dengan harga lebih murah dari harga lokal.
Apakah orang luar negeri tsb tidak dapat rezeki? Apakah saya yang jual mau menjatuhkan harga dengan menjual rugi atau tidak dapat untung?
Tidak…semakin banyak yang beli dengan saya, walaupun kecubung kualitas sampah 25rb saya jual disini bisa 100-500rb, lalu saya jual dengan harga 25rb bahkan kurang…semakin banyak orang yang membelinya semakin saya banyak duit…hehehe…
05/05/2015 at 6:10 AM
Di Australia batu agate lebih dianggap sebagai geological curiosity untuk mereka yang hobbynya mengumpulkan batu-batuan. Di Australia batu opal cukup terkenal dan banyak dicari, tapi dalam kehidupan sehari-hari saya tidak melihat orang menggunakan perhiasan berbatu opal?? Untuk mereka penggemar batu akik di Indonesia saya harap jangan sampai terkecoh oleh permainan harga.
Semoga tulisan ttg. propaganda batu akik batu mulia ini bisa memberikan pengertian yang masuk akal 🙂
05/05/2015 at 12:21 PM
Betul sekali, manfaat atau efek yang belum bisa secara real dan keterkaitan masalah pattern yang jadi pertimbangan orang disini…bisa begini dan begitu…akhirnya semakin terpengaruh dan terpengaruh…dan melebar ke gengsi hihihi….lucu yaah….
20/06/2015 at 9:14 PM
Terima kasih atas tulisannya Pak Zul,
Sebagai geologist atau orang tambang, moment seperti ini saya manfaatkan untuk mengumpulkan batu2an (mulia & semi mulia)
Itulah gunanya momen dimana batu akik sprti ini, yaitu barang mudah didapat, sedangkan untuk jual beli, saya memang sangat sering melihat kelas batu akik (red borneo) dibanderol luar biasa mahal…
Beberapa orang saya rasa diuntungkan, tp saya rasa tidak bertaham lama…
Untuk kelas batu mulia saya tetap ambil ambil untuk koleksi (diamond, emerald,blue sapphire, ruby, peridot, amethyst, topaz, mineral beryl class)
Karena memang indah jika dikoleksi sewajarnya
Yang membuat mahal batu lokal mungkin menurut saya adalah…. Cerita di balik itu, ketika transaksi batu lokal saya selalu menganlogikan secara geologist terhadap penjual karena geos punya “sedikit” ilmu mineralogi, semoga masyarakat kita baik yang mempropaganda maupun yang terpropaganda cepat sadar bahwa melebih2kan harga batu lokal akan membawa dampak yang kurang baik..
20/06/2015 at 10:35 PM
Makasih pak arif masukannya…